Kamis, 23 Januari 2014

Makhluk Hidup Berkembang Biak dan Menanggapi Rangsang

Kelestarian makhluk hidup erat hubungannya dengan perkembangbiakannya. Berkembang biak merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Ingatlah kembali! Dalam pelajaran IPA kelas tiga kamu telah mengenal ciri-ciri makhluk hidup sebagai berikut:


1.      Makhluk hidup memerlukan makanan,


2.      Makhluk hidup dapat bergerak,


3.      Makhluk hiduo mengalami pertumbuhan,


4.      Makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk berkembang biak,


5.      Makhluk hidup bernapas.


Secara garis besar, kelima ciri telah dikenalkan. Dalam bab ini akan dipelajari lebih mendalam mengenai kemampuan makhluk hidup berkembang biak. Selai itu, dibahas pula ciri lain makhluk hidup yaitu menanggapi rangsang. Dengan mempelajari pembahasan ini, diharapkan kamu dapat mengenal macam-macam cara perkembangbiakan dan pengaruhnya bagi kehidupan. Selain itu, kamu juga lebih mengenal macam-macam perilaku makhluk hidup dalam menanggapi rangsang.


A.    Makhluk Hidup Berkembang Biak


Makhluk hidup diberikan karunia oleh Tuhan Yang Maha Esa dapat berkembang biak. Dengan demikian, makhluk hidup tersebut dapat mempunyai keturunan sehingga jenisnya dapat lestari.


Dengan berkembang biak, makhluk hidup dari waktu ke waktu dapat terus mempertahankan jenisnya sehingga tidak dapat cepat punah. Meskipun dapat berkembang biak, ada beberapa jenis makhluk hidup yang sudah langka dewasa ini. Hal-hal yang menyebabkannya antara lain keadaan lingkungan yang berubah.  Makhluk hidup yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut tidak mampu bertahan hidup. Akibatnya, tidak dapat melangsungkan hidunya termasuk berkembang biak.


Tumbuhan dan hewan memiliki cara berkembang biak yang berbeda-beda. Bagaimana cara dan proses perkembnagbiakan tumbuhan dan hewan? Berikut akan diuaraikan mengenai cara dan proses perkembangbiakan tumbuhan dan hewan.


1)      Perkembangbiakan Tumbuhan


a)      Perkembangbiakan secara tidak kawin (Vegetatif), perkembangbiakan ini dibagi menjadi dua yaitu perkembangbiakan secara vegetative alami dan vegetatife buatan. Perkembangbiakan secara vegetatife alami terjadi dengan membelah diri, spora, tunas, umbi, geragih, dan akar tinggal. Sedangkan perkembangbiakan secara vegetatife buatan dapat dilakukan dengan stek, cangkok, runduk, dan kultur jaringan.


b)      Perkembangbiakan secara kawin (Generatif)


Tumbuhan yang dapat berkembang biak secara kawin mempunyai susunan bunga yang lengkap. Bunga berguna sebagai alat perkawinan. Bunga lengkap memiliki bagian-bagian, seperti tangkai bunga, dasar bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik.


Perkembangbiakan secara kawin (generative) pada tumbuhan dimulai dengan peristiwa penyerbukan. Berdasarkan asal serbuk sarinya, penyerbukan dibedakan menjadi penyerbukan sendiri, penyerbukan tetangga dan penyerbukan silang, dan penyerbukan bastar. Penyerbukan sendiri yaitu menempelnya serbuk sari di kepala putik dalam satu bunga. Penyerbukan tetangga yaitu menempelnya serbuk sari suatu bunga di kepala putik bunga lain pada satu pohon. Penyerbukan silang yaitu menempelnya serbuk sari suatu bunga di kepala putik bunga lain dari tumbuhan sejenis yang berlainan pohon. Penyerbukan bastar yaitu menempelnya serbuk sari suatu bunga di kepala putik bunga lain dari tumbuhan yang sejenis, tetapi berbeda varietasnya.


2)      Perkembangbiakan Hewan


Hewan berkembangbiak dengan berbagai cara. Hewan dapat berkembangbiak dengan membelah diri, bertunas, fragmentasi, bertelur-melahirkan, atau melahirkan. Hewan-hewan yang berkembangbiak dengan membelah diri contohnya Amoeba dan Paramaecium. Sedangkan hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur diantaranya penyu, bururng, ikan, serangga, amfibi seperti katak, reptile.


Hewan yang berkembangbiak dengan melahirkan mengalami perubahan di dalam (internal). Setelah pembuahan, sel telur yang telah dibuahi mengalami perkembangan di dalam kandungan induknya hingga menjelang dilahirkan. Jangka waktu mengandung tiap-tiap hewan berbeda-beda. Hewan-hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan pada umumnya akan menyusui anaknya.


B.     Makhluk Hidup Menanggapi Rangsang


Apakah yang dimaksud dengan rangsang? Jika tanpa sengaja kita menyentuh benda panas, kita terkejut dan menghindar dari benda tersebut. Panas termasuk salah satu rangsang. Kulit kita peka terhadap rangsang panas. Manusia dan hewan dapat menanggapi rangsang kerena memiliki alat indera dan system saraf. Taukah kamu macam-macam rangsang? Rangsang dapat berupa sentuhan, panas, dingin, bau, cahaya, bunyi, rasa dan zat kimia.


Tiap hewan mempunyai kepekaan yang berbeda terhadap rangsang tertentu. Bagaimanakah hewan-hewan menanggapi rangsang?


1.      Cacing menggeliat di permukaan lantai yang panas.


2.      Siput mengeluarkan lender jika ditaburi garam.


3.      Luing menggulung tubuhnya ketika disentuh.


4.      Laron mengerumuni bola lampu yang bersinar pada malam hari.


5.      Penciuman kucing peka terhadap bau ikan asin.


6.      Pupil kucing mengecil jika terkena cahaya.


Tumbuhan juga menanggapi rangsang. Tiap tumbuhan mempunyai kepekaan yang berbeda terhadap rangsang tertentu. Berbagai cara tumbuhan menanggapi rangsang dapat dilihat pada contoh-contoh di bawah ini:


1.      Daun putri malu menguncup jika disentuh.


2.      Bunga kangkung mekar hanya pada siang hari.


3.      Daun venus (tumbuhan pemakan serangga) menutup dengan cepat jika dihinggapi serangga.


4.      Bunga randa tapak menguncup pada malam hari.


5.      Bunga astragalus menguncup pada malam hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar